Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengelola Anugerah, Menumbuhkan Pengharapan

Animasi dan Penyusunan Prognosis Keuangan Provinsi dan Karya SJMJ
 Telah dilaksanakan di Ciputat, 14–19 Oktober 2025.

Sebanyak tujuh belas Suster Jesus Maria Joseph (SJMJ) pengelola keuangan dari provinsi dan karya kerasulan berkumpul di Ciputat pada 14-19 Oktober 2025 untuk mengikuti animasi dan penyusunan prognosis keuangan provinsi dan karya. Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran bersama yang memadukan refleksi spiritual dan penguatan kompetensi pengelolaan keuangan dalam semangat religiusitas.

Pertemuan diawali dengan renungan bertema “Angin Perubahan” oleh Sr. Theresia Tulung, SJMJ, Dewan Pimpinan Kongregasi. Renungan tersebut mengajak para peserta untuk membuka diri terhadap karya Roh Kudus dan berjalan bersama sebagai nabi-nabi pengharapan yang membawa pembaruan dalam kehidupan dan pelayanan. Dalam sesi animasi yang dibawakan oleh Pemimpin Kongregasi, Sr. Theresia Supriyati, SJMJ, para peserta diajak untuk mendalami kembali makna panggilan sebagai treasurer. Pengelolaan keuangan dipahami bukan sekadar aspek administratif, tetapi bagian dari persembahan hidup dan tanggung jawab iman. Harta kongregasi merupakan anugerah kepercayaan yang harus dikelola dengan kejujuran, kesetiaan, dan kehati-hatian demi kebaikan bersama.

Para peserta juga diajak menghidupi “ethics of enough”,  etika hidup sederhana dengan berani mengatakan “cukup” sebagai wujud solidaritas terhadap mereka yang berkekurangan. Kesadaran ini menjadi bagian dari upaya membedakan antara kebutuhan dan keinginan dalam semangat keugaharian religius. Pendampingan teknis diberikan oleh Sr. Theresia Sugiharjanti (Ekonom Kongregasi), Sr. Anna Beribe, dan Sr. Lidwina Basselo. Materi meliputi penyusunan anggaran, pembuatan laporan keuangan, analisis sederhana, dan pemahaman perpajakan dengan pendekatan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound). Prinsip ini membantu peserta menyusun rencana keuangan yang realistis, transparan, dan berkelanjutan.

Dalam seluruh proses, ajaran sosial Gereja sebagaimana termuat dalam Rerum Novarum karya Paus Leo XIII menjadi dasar moral. Nilai martabat manusia, kebaikan bersama, subsidiaritas, dan solidaritas menjadi pedoman dalam setiap keputusan keuangan, agar pengelolaan dana kongregasi berakar pada nilai iman dan kemanusiaan. Kegiatan yang berlangsung dengan suasana sinodal dan penuh semangat kolaboratif ini diakhiri dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Sani Sali Wardaya, MSC, sebagai puncak syukur dan pembaruan komitmen bersama.

Melalui pertemuan ini, para peserta diteguhkan untuk terus menumbuhkan kreativitas, kolaborasi lintas provinsi dan kerasulan, serta semangat tanggung jawab dalam pengelolaan keuangan kongregasi. Digerakkan oleh rahmat Tuhan dan doa kepada Yesus, Maria, dan Yosef, seluruh peserta berkomitmen untuk menghidupi hasil animasi ini dalam pelayanan dan perutusan sehari-hari.

“Barang siapa tidak menghayati kemiskinan, bersalah terhadap tujuan lembaga kita. Yang kita cita-citakan ialah memperhatikan nasib orang-orang miskin dan memberikan kepada mereka apa yang dibutuhkan.” (RMK. 61)

Leave a comment